Kamis, 06 Desember 2012

Rabu, 23 November 2011

Agama Sebagai Pengendali Moral Dalam Kesehatan Mental BAB I PENDAHULUAN Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayaai ajaran dan melaksanakan ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang ada dalam ajaran tersebut. Manusia tidak bisa dilepaskan dengan agama, oleh karena itu agam dan manusia berhubungan sangat erat sekal. Ketika manusia jauh dari agama. Maka akan ada kekosongan dalam jiwanya. Walaupun mungkin kebutuhan materialnya mereka terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan batin mereka tidak, sehingga mereka akan mudah terkena penyakit hati. Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa mengahantui mereka sehinga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu orang yang tidak beragama ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan mudah putus asa dan akhirnya mereka akan melakukan penyimpangan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma atau ajaran agama. Berbeda dnegan seseorang yang beraga. Mereka akan senantiasa melakukan segala sesuatunya sesuai dengan ajaran. Dan ketika mereka lupa tidak melaksanakan rutinitas mereka dalam beribadah, mereka akan cenderung merasa bersalah sehingga mereka akan mengembalikan segala macam permasalah dalam kehidupannya ke dalam ajaran agama. BAB II AGAMA SEBAGAI PENGENDALI MORAL DALAM KESEHATAN Pada zaman dahulu penyakit yang diderita oleh manusia sering dihubungkan dengan gejala-gejala spiritual. Ketika ada salah seorang dari mereka ada yang sakit, maka dengan spontanitas mereka akan mengkaitkan penyakit tersebut karena adanya gangguan dari makhluk halus. Oleh karena itu pada zaman dahulu ketika ada orang yang menderita penyakit selalu berkaitan dengan para dukun yang dipercaya mampu untuk berkomunikasi dengan makhluk tersebut sehingga diharapkan sang dukun dapat mengobati penyakitnya atau menahan gangguannya. Ketika pemikiran manusia mengalami perkembangan, maka hal yang demikian tidak berlaku lagi di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah mengenal modernisasi. Segala macam bentuk penyakit yang di derita oleh manusia akan selalu mereka hubungkan dengan keadaan sang penderita dan untuk mengobati penyakit tersebut mereka akan selalu pergi kepada seorang dokter yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kepercayaan ini memang sebagian besar dapat dibuktikan oleh keberhasilan pengobatan dengan menggunakan peralatan dan pengobatan hasil temuan di bidang kedokteran modern. Disela-sela perkembangan ilmu kesehatan atau kedokteran, sebagian orang ada yang mempelajari cara penyembuhan yang menggunakan pendekatan kepercayaan terhadap agama. Hal ini terbukti di salah satu daerah di dunia barat abad pertengahan. Mereka menggunakan pendekatan metode Hipnosa untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh seseorang dan menyembuhkannya dengan metode kepercayaan terhadap agama. Ketika manusia jauh dengan agama atau Tuhan hati mereka pasti akan merasakan sesuatu yang kosong dalam hatinya. Walaupun mungkin segala sesuatu yang mereka inginkan sudah mereka dapatkan akan tetapi dari lubuk hati yang dalam mereka menginginkan ketentraman hati yang berbeda dari pada dunia yang mereka punyai. Atau mungkin ketika manusia terhimpit oleh permasalahan dunia, mereka akan lebih mendekatkan diri mereka kepada Tuhan. Ketiak mereka merasa sudah tidak mempuyaicara lain untuk mendapatkan uang mereka pasti akan selalu kembalikepada Tuhan mereka untuk mencari penyelesaian dari segala macam permasalahan, karena pada hakikatnya manusia adalah fitrah atau bisa dikatakan ketika manusia jauh dari Tuhan maka suatu ketika mereka akan kembali kepada Tuhan ketika mereka dalam kondisi tertentu mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelesaikan masalahnya. A. MANUSIA DAN AGAMA Psikologi agama merupakan salah bukti adanya perhatian khusus para ahli Psikologi terhadap peran agama dalam kehidupan kejiwaan manusia. Manusia lari kepada agama karena rasa ketidakberdayaannya menghadapi bencana. Dengan demikian segala bentuk perilaku keagamaan merupakan ciptaan manusia yang timbul dari dorongan agar dirinya terhindar dari bahaya dan dapat memberikan rasa aman. Untuk mengatasi hal ini manusia menghadirkan Tuhan dalam dirinya sebagai pelindung mereka tatkala mereka merasa terancam dan memerlukan perlindungan terhadap segala macam bentuk ancaman terhadap dirinya. Menurut Abraham Maslow manusia membutuhkan kebutuhan yang paling dasar hingga yang paling puncak, yaitu : 1. Kebutuhan Fisiologis, ialah kebutuhan dasar untuk hidup seperti makan, minum, istirahat dan sebagainya. 2. Kebutuhan akan rasa aman yang mendorong manusia untuk bebas dari rasa takut dan cemas. Kebutuhan ini dimanifestasikan dalam bentuk tempat tinggal yang permanen, dimana mereka bisa memanfaatkan tempat ini sebagai tempat perlindungan terhadap segala macam bahaya yang mengancamnya. 3. Kebutuan akan ras kasih sayang, antara lain berupa pemenuhan hubungan antar manusia. Manusia membutuhkan saling perhatian dan keintiman dalam pergaulan hidup. 4. kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan ini dimanifestasikan manusia dalam bentuk aktualisasi diri antara lain dengan berbuat sesuatu yang berguna, serta dalam tahap ini manusia ingin agar buah pikirannya dihargai oleh orang lain. Pendekatan berikutnya menurut Victor Frankley, yaitu eksistensi manusia ditandai oleh tiga faktor, yaitu : 1. Spirituality (kerohanian) 2. Frreedom (kebebasan) 3. Responsibility (tanggung jawab) B. AGAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP MENTAL Kesehatan mental adalah ilmu yang meliputi tentang prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan rohani.2 Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan tentram. Sedangkan permasalahan kesehatan mental meyangkut pengetahuanserta prinsip-prinsip yang terdapat dalam lapangan Psikologi, kedokteran, psikiater, biologi, sosiologi, dan agama. Beberapa temuan dalam bidang kedokteran dijumpai sejumlah kasus yang membuktikan adanya hubungan antara agama dengan kesehatan mental manusia. Orang yang merasa takut langsung akan kehilangan nafsu makan, atau buang air. Atau dalam keadaan kesal dan jengkel, maka perut seseorang akan merasa kembung. Dalam kedokteran dikenal ada beberapa macam pengobatan antara laing dengan menggunakan bahan-bahan kimia, cairan suntik atau dengan meminum obat. Atau bisa juga dengan menggunakan sorot sinar laser, getaran arus listrik, dan lain sebagainya. Selain itu juga dikenal pengobatan tradisional dengan cara pijat, suntik jarum sampai keperdukunan. Sejak berkembanganya ilmu kedokteran, banyak sekali pengobatan yang tidak menggunakan cara-cara seperti di atas, akan tetapi menggunakan metode baru yang dikenal dengan nama Hipotheria atau dikenal dengan nama psikoterapi, yaitu penyembuhan diri sendiri yang dilakukan tanpa menggunakan bantuan obat-obatan seperti biasanya. Sesuai dengan istilahnya, maka psikoterapi dan autotherapi digunakan untuk meyembuhkan pasien yang menderita penyakit gangguan jiwa (rohani). Dalam usaha penyembuhan semacam ini banyak kasus-kasus tertentu yang biasanya dihubungkan dengan kepercayaan pasien tersebut masing-masing. Ketika saraf tubuh manusia terputus dengan dunia luar , maka mereka akan dapat berhubungan dengan dunia khayal atau dalam arti lain mereka akan berhalusinasi sehingga meraka tidak akan sadarkan diri untuk beberapa waktu. Rasa halusinasi ini terjadi ketika manusia merasa takut karena berdosa atau melakukan sesuatu yang membuat dirinya mengecil dari orang lain, penuhkeraguan ketika memutuskan sesuatu permasalahan, mereka akan terbawa jauh dari kenyataan hidup yang sebenarnya. Dan orang yang seperti ini tidak akan mengalami kemajuan sama sekali baik dari sisi keagamaan maupun dari sisi sosialnya. Jika seseorang berada dalam keadaan normal, seimbang, hormon dan kimiawinya, maka ia akan selalu berada dalam keadaan aman. Perubahan yang terjadi dalam kejiwaan ini disebut dnegan spektrum hidup. 3 Barangkali hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak pada sikap peyerahan diri seseorang terhadap sesuatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikappasrah yang semacam ini diduga akan memberi sikap positif seperti rasa bahagia, rasa aman, senang, puas, sukses, merasa dicintai. Sikap yang demikian merupakan bagian dari kebutuhan mendasar manusia yang harus dipenuhi sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka kondisi yang seperti ini akan membawa manusia dalam keadaan yang tenang dan normal sehingga manusia dapat melaksanakan aktivitas keseharian mereka dengan penuh rasa percaya diri dan merasakan ketenangan dalam diri mereka karena sebagian dari kebutuhan dasar mereka sudah terpenuhi. Ketika kebutuhan dasar mereka belum terpenuhi, maka manusia akan merasa cemas, khawatir, ragu-ragu dan tidak merasakan ketenagan dalam hidupnya sehingga ketika mereka beraktivitas mereka tidak akan maksimal dan hasil yang mereka peroleh pun tidak akan memuaskan. Adapun makna hidup adalah segala hal yang mampu memberikan nilai khusus bagi seseorang yang bila dipenuhi akan mejadikan hidupnya berharga dan akhirnya akan menimbulkan penghayatan bahagian dalam dirinya. C. TERAPI KEAGAMAAN Seseorang yang tidak merasa aman, tenang serta tentram dalam hatinya adalah orang yang sakit rohani atau mentalnya.4 Setiap manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan mereka secara lancar. Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani atau juga kebutuhan sosial. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan menyesuaikan diri dengan kenyataan yang ada bahwa mereka harus berusaha lebih keras lagi untuk memenuhi kekurangan dari kebutuhan mereka, sehingga segala macam cara mereka lakukan guna terpenuhinya kebutuhan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang dijumpai bahwa seseorang tidak mampu untuk menahan keinginan bagi seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan dirinya atau ketika seseorang terhimput oleh persoalan ekonomi, maka dalam diri mereka akan terjadi adanya konflik dalam batin mereka yang memerlukan pengobatan atau penyelesaian dengan cepat. Ketika konflik yang dihadapinya tidak segera diselesaikan, maka batin akan merasa berat untuk menanggungnya sehingga akan bertambah paran permasalahan yang ditanggungnya. Pertentangan ini akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam kehidupan rohani, yang dalam kesehatan mental dikenal dengan kekusutan rohani. Usaha penanggulangan kekusutan rohani atau mental ini sebenarnya dapat dilakukan sejak dini oleh penderita. Dengan mencari cara yang tepat untuk menyesuaikan diri dengan memilih norma-norma moral, maka kekusutan mental akan terselesaikan. Norma-norma moral yang positif termasuk ajaran dari pada agama. BAB III KESIMPULAN Manusia adalah makhluk yang tidak bisa dipisahkan dari orang lain oleh karena itu kita membutuhkan mereka untuk melangsungkan kehidupan kita dengan lancar. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja keras sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi baik kebutuhan primer maupun sekunder. Ketika kebutuhan mereka tidak terpenuhi secara wajar, maka akan timbul konflik dlam dirinya sehingga mengakibatkan jiwa mereka akan tergoncang dan memerlukan penanganan secepatnya. Untuk menangani penyakit yang berhubungan dengan mental ini banyak yang menggunakan cara pengobatan tradisional dan modern. Akan tetapi dari berbagai kasus yang ada justru banyak penderita kejiwaan yang disembuhkan dengan pendekatan agama atau kepercayaan. Hal ini membuktikan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang ber-Tuhan dan akan kembali ke-Tuhan pada suatu saat. Sehingga ketika mereka terhimpit permasalahan batin mereka akan lari kepada agama dan menemukan jawaban dari permasalahan yang mereka hadapi. Al-Quran berfungsi sebagai As-Syifa atau obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang menjelaskan tentang kesehatan. Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan sedih. Dan ketika seseorang mengalami permasalahan dalam kehidupannya maka hadapilah dengan sabar dan sholat sebagai jalan keluar dari segala macam permasalahan dan ketika segala macam usaha telah dilakukan secara maksimal maka serahkanlah segala macam urusan kita, hidup mati kita, sehat sakit kita hanya kepada Allah semata karena hanya Dia – lah segala macam urusan dikembalikan. Dan barang siapa yang menyerahkan segala urusan dunia dan akhiratnya hanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan hati mereka rasa aman, tenang dan tentram sehingga mereka dapat beraktivitas dengan maksimal sehingga mencapai hasil yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA http://www.madhttp://www.madingsman1pakel.co.cc/2009/07/dampak-Kehidupan-modern-terhadap.htmlingsman1pakel.co.cc Casmini dkk. 2006. Kesehatan Mental. UIN SUKA (www.archiv.com) Daradjat, Zakiah. Kesehatan Mental. 1995. Penerbit : Gunung Agung Hawari, Dadang. Alquran : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. 1995. Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Jasa Jalaludin. Psikologi Agama. 2007. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Soedirjo, Moeljono, dan Latipun. Kesehatan Mental Konsep dan Terapi. 2005. UMM Press Sururin. Ilmu Jiwa Agama. 2004. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Minggu, 17 Juli 2011

Memperkecil Dampak Radiasi Ponsel

Peringatan WHO yang menyatakan bahwa radiasi ponsel dapat memicu timbulnya kanker otak tak pelak membuat kita harus ekstra hati-hati dalam penggunaan perangkat tersebut. Meski badan kesehatan Eropa masih merekomdasikan supaya dilakukan penelitian lebih lanjut, Tidak ada salahnya jika mulai waspada terhadap dampak radiasi ponsel tersebut.
Penelitian tersebut juga mengidentifikasikan hubungan antara penggunaan ponsel dan tumor kelenjar ludah, termasuk neuroma akustik, sejenis tumor saraf yang menghubungkan telinga ke otak. Setelah memeriksa sejumlah bukti pada penggunaan ponsel, pada 7 Juni 2011 IARC mengumumkan bahwa sinyal ponsel mulai sekarang diklasifikasikan berpotensi karsinogenik, seperti dikutip situs nursingtimes.net.
Hasil penelitian tersebut tentu membuat cemas dan prihatin para orangtua. Apalagi, ponsel saat ini merupakan perangkat telekomunikasi yang sudah tidak asing lagi digunakan anak-anak. Bagaimana pun, ponsel bisa sangat berguna untuk memperlancar komunikasi antara orangtua dengan buah hatinya, sekaligus untuk memantau keberadaan mereka.
Namun, melihat risiko kesehatan yang ditimbulkan, sudah sepatutnya para orangtua menjadi lebih bijaksana dan berhati-hati mengenai penggunaan ponsel. Menurut sebuah studi terbaru, lebih dari empat miliar orang memiliki ponsel dan setengah di antaranya merupakan pengguna di bawah usia 20 tahun. Penggunaan ponsel jangka panjang secara signifikan menyebabkan peningkatan risiko tumor otak. Dan orang-orang yang mulai menggunakan ponsel saat remaja, memiliki risiko empat sampai lima kali lebih besar mengembangkan tumor otak ganas.
Memperkecil dampak
Menurut sebuah artikel terbaru di situs healthychild.org, Prancis dan India telah melarang penggunaan ponsel pada anak-anak di bawah usia 16 tahun. Sementara itu, Israel dan Inggris melarang penggunaan ponsel pada anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Jumat, 19 November 2010

INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI ( IAIN ) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

KERJASAMA AKADEMIK DAN MEMORANDUM PERSEFAHAMAN ANTARA KIAS DAN IAIN JAMBI

Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra (KIAS) telah menjalin kerjasama akademik dan telah menandatangani memorandum persefahaman dengan Institut Agama Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin, Jambi, Indonesia pada tanggal 28 Mac 2006 bersamaan 28 Safar 1427H bagi memudahkan laluan graduan KIAS untuk menyambung pengajian ke peringkat Ijazah Sarjana Muda S1 dalam bidang-bidang yang berkaitan.

PENDAHULUAN

Sejarah Perkembangan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Lahirnya IAIN Sultan Thaha Saifuddin tidak terlepas dari perkembangan Agama Islam dan lembaga pendidikan Islam di Propinsi Jambi. Didorong oleh hasrat masyarakat dan ulama Jambi, maka diadakanlah Kongres Ulama Jambi pada tahun 1957, yang "menelorkan" suatu keputusan bahawa di Jambi segera didirikankanlah Fakultas Syari'ah Perguruan Tinggi Agama Islam al-Hikmah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Jambi.

Dalam masa tiga tahun pertama, Fakultas Syariah ini menunjukkan kemanunggalan antara pimpinan dengan masyarakat dan pemerintah daerah serta pemerintah pusat. Dengan SK Menteri Agama Nomor: 50 tahun 1963 tanggal 12 Mei 1963 dinegerikanlah Fakultas Syariah ini menjadi Fakultas Syariah Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan kemudian berubah menjadi cabang IAIN Raden Fatah Palembang. Penegerian ini mendorong para pejabat, ulama, dan pemuka masyarakat, terutama Gubernur KDH Tingkat I Propinsi Jambi saat itu (M.J Singadekane) untuk memperjuangkan berdirinya IAIN yang mempunyai beberapa fakultas.

Sejak tanggal 11 Juli 1965 Yayasan Perguruan Tinggi Al-Ma'arif telah memiliki Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin di Kotamadya Jambi dan sejak Maret 1964 di Sungai Penuh Kerinci telah berdiri Fakultas Syariah Muhammadiyah. Maka untuk memenuhi keinginan masyarakat, para ulama dan Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi tersebut, Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin al-Ma'arif dan Fakultas Syariah Muhammadiyah Kerinci diusulkan untuk menjadi Fakultas Syariah di lingkungan IAIN Jambi. Hal ini dilakukan kerana berdasarkan ketetapan MPR Nomor: 11 tahun 1960 dan Peraturan Menteri Agama nomor 5 tahun 1963, bahwa suatu IAIN minimal harus memiliki 3 (tiga) Fakultas. Pada tanggal 30 September 1965, terbentuklah Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi. Panitia tersebut dipersetujui oleh Menteri Agama dengan Surat Keputusan nomor : 83 tahun 1965 tanggal 22 Nopember 1965. Setelah melalui beberapa tahapan perjuangan Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi, maka pada akhirnya Menteri Agama menyetujui berdirinya IAIN dengan Surat Keputusan Nomor : 84 tahun 1967 tanggal 27 Juli 1967.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama tersebut, pada tanggal 8 September 1967 bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil Akhir 1387 Hijriah diresmikanlah IAIN Sultan Thaha Saifuddin oleh Menteri Agama, Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, dengan personalia sebagai berikut:

1. Rektor, H.A Manap, Gubernur KDH Tingkat 1 Jambi.
2. Dekan Fakultas Syari’ah, H.M.O. Bafadhal
3. Dekan Fakultas Tarbiyah, Drs. Z. Azuan
4. Dekan Fakultas Syari’ah Kerinci, A.R. Dayah

Kemudian setelah keluar SK Menteri Agama Nomor : 69 tahun 1982 tanggal 27 Juli 1982, fakultas yang ada di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin ditingkatkan statusnya dari fakultas muda menjadi fakultas madya. Fakultas tersebut telah diperkenankan menyelenggarakan perkuliahan tingkat doktoral.

Pada tahun 1995, ketika tenaga dosen yang berkualifikasi S.2 dan S.3 semakin diperlukan kehadirannya, ide untuk membuka Program Pascasarjana pun mengemuka. Untuk menindaklanjuti ide tersebut, maka pada bulan Februari 1999, Dr. H. Asafri jaya, MA selaku Rektor IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi membentuk Panitia Persiapan Pendirian Program Pascasarjana yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah. Panitia ini telah mempersiapkan program persiapan pendirian Program Pascasarjana di Departemen Agama di Jakarta pada tanggal 14 April 1999.

Prestasi tersebut ditindaklanjuti dengan visitasi (kunjungan ke lapangan) ke Jambi dalam sebuah tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed, untuk melihat persiapan IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi membuka Program pascasarjana. Visitasi dilakukan dua kali yaitu tanggal 14-15 Juli 1999 dan 30-31 Juli 1999. Hasilnya merekomendasikan bahwa Program Pascasarjana IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi layak dilaksanakan, yang kemudian dikukuhkan dengan SK Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam nomor: E/283/1999 tentang penyelenggaraan Program Pascasarjana IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Berdasarkan SK Rektor, ditetapkanlah pengelola Program Pascasarjana untuk pertama kalinya yang dipimpin oleh Drs. Ahmad Haris, MA, Ph.D.

Dalam rangka mewujudkan RIP IAIN Sultan Thaha Saifuddin yang mengacu pada Kepres No. 18/1985, maka melalui Kep. Menag. tanggal 25 Mei 2000 memutuskan dan mengesahkan berdirinya Fakultas Adab (Sastra dan Kebudayaan Islam). Sebagai Dekan pertama, ditetapkan Prof. Dr. Adrianus Chatib, MA. Dengan demikian IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang semula hanya terdiri atas tiga fakultas, sekarang telah menjadi empat fakultas dan satu Program Pascasarjana yang dengan sendirinya tentu meningkatkan status IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Pada tahun 2001, dibentuk lembaga baru yaitu Pembantu Rektor IV yang mempunyai tugas membuka hubungan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka penguatan dan pengembangan IAIN.

Untuk meningkatkan penyelenggaraan dan pembinaan Pendidikan Tinggi Agama Islam, sesuai dengan perkembangan IAIN dewasa ini, maka sebagai pedomannya adalah Peraturan Pemerintah nomor: 60 dan 61 tahun 1999, KMA No. 489 tahun 2002 tentang statuta IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan peraturan terkait lainnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, IAIN juga telah berkomitmen untuk melakukan transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) STS Jambi melalui program Wider Mandate (WM). Keinginan ini diharapkan terwujud sekitar tahun 2008 dengan dukungan berbagai pihak, antara lain Pemerintah Propinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten / Kota, pihak swasta, dan Islamic Development Bank (IDB).



VISI

Visi IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah sebagai lembaga pendidikan tinggi unggulan yang mengintegrasikan unsure keislaman, keilmuan, teknologi dan kemanusiaan.



MISI

Misi IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah melaksanakan secara optimal Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara:

1. Mencetak sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global.
2. Melakukan reintegrasi epistimologi keilmuan
3. Memberikan landasan moral terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Mengembangkan keilmuan melalui kegiatan penelitian
5. Memberikan konstribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.



TUJUAN

IAIN bertujuan:

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu lain yang terkait serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan.

KALENDAR AKADEMIK

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR IAIN STS JAMBI
NOMOR : IN/12/R/PP.00.9/896/2004
KALENDAR AKADEMIK TAHUN AKADEMIK 2005/2006
No.

Kegiatan

Semester
Ganjil

Genap
1.
Penerimaan Mahasiswa Baru
1.1 Sosialisasi dengan Lembaga/Institut Terkait
1.2 Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru
1.3 Pelaksanaan Tes Calon Mahasiswa Baru
1.4 Pengumuman Hasil Tes


Pebruari 2005 s/d Mei 2005
13 Juni 2005 s/d 23 Juli 2005
28 Juli 2004 s/d 30 Juli 2004
8 Agustus 2004

-
2.
Pembayaran SPP, Registrasi dan Kontrak
2.1 Pembayaran SPP Mahasiswa Baru
2.2 Pembayaran SPP Mahasiswa Lama
2.3 Registrasi Mahasiswa Baru
2.4 Registrasi Mahasiswa Lama
2.5 Kontrak Kuliah
2.6 Silmaru dan Kemah Bakti Mahasiswa (KBM)


8 Agustus 2004 s/d 22 Agustus 2005
23 Agustus 2004 s/d 30 Agustus 2005
8 Agustus 2004 s/d 30 Agustus 2005
23 Agustus 2004 s/d 31 Agustus 2005
23 Agustus 2004 s/d 31 Agustus 2005
25 Agustus 2004 s/d 27 Agustus 2005



13 Februari 2006 s/d 21 Februari 2006

13 Februari 2006 s/d 25 Februari 2006
13 Februari 2006 s/d 28 Februari 2006
3.
Masa Perkuliahan dan Ujian
3.1 Kuliah Umum
3.2 Masa Tekun
3.3 Ujian Mid Semester
3.4 Minggu Tenang
3.5 Ujian Akhir Semester
3.6 Ujian Komprehensif dan Skripsi

3 September 2005
5 September 2005 s/d 10 Januari 2006
20 Oktober 2005 s/d 27 Oktober 2005
12 Januari 2005 s/d 17 Januari 2006
19 Januari 2005 s/d 31 Januari 2006
Diatur sendiri oleh Fak. Masing-masing


1 Maret 2006 s/d 21 Juni 2006
13 April 2006 s/d 20 April 2006
23 Juni 2006 s/d 1 Juli 2006
3 Juli 2006 s/d 13 Juli 2006
Dilaksanakan oleh Fak. Masing-masing
4.
Penyelesaian Administrasi Akademik
4.1 Usul Dosen Tetap/Dosen Luar Biasa
4.2 Usul Revisi Dosen Tetap/Dosen Luar Biasa
4.3 Penyerahan Hasil Ujian ke Fakultas
4.4 Pengumuman Hasil Ujian
4.5 Penyelesaian KHS
4.6 Penyampaian Nilai ke BAK


19 Agustus 2005 s/d 31 Agustus 2006
7 Oktober 2005 s/d 7 Februari 2006
20 Januari 2006 s/d 7 Februari 2006
21 Januari 2006 s/d 9 Februari 2006
7 Februari 2006 s/d 21 Februari 2006
17 Februari 2006 s/d 23 Februari 2006


7 Februari 2006 s/d 20 Februari 2006
1 April 2006 s/d 7 April 2006
1 Juli 2006 s/d 17 Juli 2006
3 Juli 2006 s/d 20 Juli 2006
18 Juli 2006 s/d 31 Juli 2006
28 Juli 2006 s/d 5 Agustus 2006
5.
Masa KUKERTA dan PPL
5.1 PPL
5.2 KUKERTA

Agustus 2005 s/d September 2005
Maret 2006 s/d Mei 2006
6.
Masa Libur
6.1 Idul Fitri
6.2 Libur Umum

3 Nop. 2005 s/d Nopember 2005
Menyesuaikan dgn ketentuan pemerintah
-
7.
Masa Wisuda
7.1 Batas Akhir Pendaftaran Wisuda
7.2 Pelaksanaan Wisuda


30 Nopember 2005
24 Desember 2005
-

ORGANISASI

Kedudukan, Tugas Fungsi IAIN Sulthan Thaha Saifuddin adalah sebagai berikut:

1. IAIN STS Jambi adalah unit organic di lingkungan Departemen Agama dipimpin oleh Rektor yang bertanggungjawab kepada Menteri Agama.
2. Pembinaan IAIN secara fungsional dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama.

Tugas pokok IAIN adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang ilmu pengetahuan keislaman dan ilmu-ilmu lain yang terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut IAIN mempunyai fungsi sebagai berikut:
Perumusan kebijakan dan perencanaan program;

1. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu lain yang terkait;
2. Penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu lain yang terkait;
3. Pengabdian kepada masyarakat;
4. Pembinaan Civitas Akademika;Pelaksanaan kerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain.
5. Penyelenggaraan administrasi dan manajemen.
6. Pengendalian dna pengawasan kegiatan.
7. Penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan.

Susunan Organisasi

Berdasarkan KMA Nomor; 489 tahun 2002 tentang statuta IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, susunan organisasi IAIN terdiri dari:

1. Dewan Penyantun
2. Rektor dan Pembantu Rektor
3. Senat Institut;
4. Biro Administrasi Umum, Akademika, dan Kemahasiswaan;
5. Unsur/unit pelaksana akademik: fakultas, jurusan, program diploma dan akta, program pascasarjana, pusat penelitian, pusat pengabdian kepada masyarakat dan unit peningkatan mutu akademik;
6. Unsur penunjang/unit pelaksana teknis; perpustakaan, laboratorium/studio dan pusat computer;
7. Unsur penunjang lain: Badan Penerbit “Sulthan Thaha Press”; Yayasan Learning Development (CTLD); dan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Struktur di atas secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:

1. Unsur pimpinan IAIN terdiri dari:

* Rektor
* Pembantu Rektor
* Dekan Fakultas
* Direktur Program Pascasarjana

2. Pelaksana Administrasi
Pelaksana Administrasi di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berdasarkan KMA Nomor. 396 tahun 1993, terdiri dari Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan yang disingkatkan dengan BAUAK, yang tercakup di dalamnya beberapa Kepala Bagian dan Sub Bagian.

3. Pelaksana Akademik
Pelaksana Akademik di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terdiri dari:

* Fakultas Syari’ah
* Fakultas Tarbiyah
* Fakultas Ushuluddin
* Fakultas Adab (Sastra dan Kebudayaan Islam)
* Program Pascasarjana

4. Pelaksana Teknis
Pelaksana Teknis di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terdiri dari:

* Pusat Penelitian
* Pusat Pengabdian pada Masyarakat
* Pusat Komputer
* Perpustakaan

5. Unsur Penunjang Lain (UPL)
Untuk melengkapi unsure di atas, maka di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terdapat pula unsure kelengkapan lainnya yang terdiri dari:

* Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
* Center of Teaching and Learning Development
* Yayasan Pengembangan dan Kesejahteraan IAIN
* Badan Penerbitan “Sulthan Thaha Press” dan
Pusat Studi Wanita

FAKULTAS DAN PROGRAM PASCASARJANA

1. Tugas Fakultas
Fakultas mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dna pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam sebagian ilmu agama Islam dan Ilmu-ilmu lain yang terkait untuk program akademik dan program profesional.

2. Fungsi Fakultas
Dalam melaksanakan tugas, fakultas menyelenggarakan fungsi:

* Penyusunan dan perumusan konsep kebijaksanaan dan perencanaan program fakultas untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi fakultas
* Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu lain yang terkait
* Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu lain yang terkait
* Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
* Pelaksanaan pembinaan kemahasiswaan
* Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya
* Pelaksanaan kerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau lembaga lain
* Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan fakultas
* Penyelenggaraan administrasi fakultas
* Pelaksanaan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiata serta penyusunan laporan

3. Organisasi Fakultas
Fakultas terdiri dari:

1. Dekan dan Pembantu Dekan
2. Senat Fakultas
3. Bagian Tata Usaha
4. Jurusan dan/atau Program Studi
5. Laboratorium/Studio
6. Dosen

Jurusan

1. Jurusan merupakan pelaksana akademik pada fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan agama Islam, dan ilmu-ilmu yang terkait.
2. Jurusan dipimpin oleh seorang ketua jurusan yang dipilih diantara dosen minimal berpangkat lektor kepada atau dipandang memiliki keahlian yang setara dengan lektor kepala dna bertanggungjawab kepada Dekan Fakultas yang membawahinya.
3. Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran pada program pendidikan akademik dan/atau professional dalam satu bagian atau satu cabang ilmu agama Islam dan ilmu lain yang terkait.
4. Dalam melaksanakan tugas tersebut poin 3, jurusan menyelenggarakan fungsi:

* Penyusun rencana dan program kerja jurusan Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran
* Pelaksanaan administrasi
* Pelaksanaan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusun laporan

Fakultas Syariah
Jurusan dan/atau program pada Fakultas Syariah:

1. Ahwal Syakhsiah (AS), dengan gelar alumni: SHI
2. Jinayah Siyasah (SY), dengan gelar alumni: SHI
3. Perbandingan Mashab dan Hukum (PMH), dengan gelar alumni: SHI
4. Ekonomi Islam (EI), dengan gelar alumni: SEI
5. Program Akta IV

Fakultas Tarbiyah
Jurusan dan/atau program pada Fakultas Tarbiyah:

1. Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan gelar alumni: S.Pd.I
2. Kependidikan Islam (KI), dengan gelar alumni: S.Pd.I
3. Pendidikan Bahasa Arab (PBA), dengan gelar alumni: S.Pd.I
4. Tadris, Prodi Matematika, dengan gelar alumni: S.Pd.I
5. Tadris, Prodi Fisika, dengan gelar alumni: S.Pd.I
6. Tadris, Prodi Bahasa Inggris, dengan gelar alumni: S.Pd.I
7. Program Diploma 2 (Dua), dengan gelar alumni: A.Ma
8. Program Akta IV
9. Program Ekstensi
10. Program Kompetensi

Fakultas Ushuluddin
Jurusan dan/atau program pada Fakultas Ushuluddin:

1. Aqidah Filsafat (AF) dengan gelar alumni:S.Fil.I;
2. Tafsir Hadist (TH), dengan gelar alumni: S.Pd.I
3. Dakwah (DW), dengan gelar alumni: S.Sos.I
4. Ilmu Jurnalistik (IJ), dengan gelar alumni: S.Sos.I
5. Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat Islam (BPMI), dengan gelar alumni: S.Sos.I
6. Program Akta IV

Fakultas Adab (Sastra dan Kebudayaan Islam)
Jurusan dan/atau program pada Fakultas Adab (Sastra dan Kebudayaan Islam)

1. Sejarah dan peradaban Islam (SPI), dengan gelar alumni: S.Hum
2. Bahasa dan Sastra Arab (BSA), dengan gelar alumni: S.S
3. Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), dengan gelar alumni: S.S
4. Ilmu Pemerintahan dan Politik Islam (IPPI), dengan gelar alumni: S.Hum
5. Program Akta IV

Program Pascasarjana (PPs)
Konsentrasi pada Program Pascasarjana terdiri dari:

1. Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dengan gelar alumni: M.Pd.I
2. Metodologi Pemikiran Hukum Islam (MPHI), dengan gelar alumni: M.H.I
3. Pemikiran Agama dan Filsafat Islam (PAFI), dengan gelar alumni: M.Fil.I
4. Pemikiran Ekonomi dan Bisnis Islam (PEBI), dengan gelar alumni: M.E.I

Kurikulum
Sehubungan dengan diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), maka kurikulum Fakultas dan Program Pascasarjana disusun tersendiri.

DAFTAR NAMA DI LINGKUNGAN IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1.

Prof. Dr. H. Asafri Jaya Bakri, MA
Rektor
2.

Drs. H. Ahmad Haris, MA, Ph.D
Pembantu Rektor I
3.

Drs. Abd. Hafiz, M.Pd
Pembantu Rektor II
4.

Drs. H. Fauzi MO Bafadhal, MA
Pembantu Rektor III
5.

Dr. H. Marwazi , MA
Pembantu Rektor IV
6.

Drs. H. M. Amin Jamaluddin
Kepala Biro AUAK
7.

Drs. H. Awab Bafadhal
Dekan Fak. Syariah
8.

Dr. A. Husin Ritonga, MA
Pembantu Dekan I
9.

Drs. Hadri Hasan, MA
Pembantu Dekan II
10.

Drs. Fahmi Bafadhal, MA
Pembantu Dekan III
11.

Dr. Mukhtar, M.Pd
Dekan Fak. Tarbiyah
12.

Drs. Nashrul Shiddik, M.Pd
Pembantu Dekan I
13.

Drs. Jafni Nawawi, M.Ag
Pembantu Dekan II
14.

Drs, Martinis Yamin, M.Pd
Pembantu Dekan III
15.

Drs. M. Taher Rahman
Dekan Fak. Ushuluddin
16.

Drs. Khalilullah, M.Pd
Pembantu Dekan I
17.

Drs. H. Dahlan Malik
Pembantu Dekan II
18.

Drs. Muhsin Ham
Pembantu Dekan III
19.

Prof. Dr. Adrianus Chatib, MA
Dekan Fak. Adab
20.

Drs. A. Aziz Ardabli
Pembantu Dekan I
21.

Dra. Armida
Pembantu Dekan II
22.

Drs. Zarkasyi Syam
Pembantu Dekan III
23.

Drs. H. Helmi, M.Pd.I
Kepala Pusat Penelitian
24.

Drs. Ishak Aziz
Kepala PPM
25.

Drs. A. Ramain
Kabag Kepegawaian
26.

Drs. Asnawi US
Kasubbag Mutasi
27.

Drs. Helmi
Kasubbag Pemgembangan Karir
28.

Hardin Ramli, BA
Kasubbag Kesejahteraan
29.

Drs. Darul Khotni
Pegawai Kabag Keuangan
30.

Sari Muslihah, SH
Kasubbag Penyusunan Anggaran
31.

Drs. Nazori
Kasubbag Pelaksanaan Anggaran
32.

Drs. H. Nawawi
Kabag Akademik dan Kemahasiswaan
33.

Drs. Johanes
Kasubbag Registrasi
34.

Drs.M. Hatta
Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan
35.

Bawaihi, S.Ag.
Kasubbag Administrasi Kemahasiswaan
36.

Drs. Burhanuddin. S
Kabag Perlengkapan dan Rumah Tangga
37.

Dra. Choiriyah
Kasubbag Tata Usaha
38.

Drs. A. Tarmizi
Kasubbag Rumah Tangga
39.

Zainu Ali Yutanwa, S.Ag.
Kasubbag Perlengkapan
40.

Drs. Agel
Kasubbag Humas
41.

Drs. Azwar Sulaiman
Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi
42.

Drs. Kenun
Kasubbag Perencanaan
43.

Drs. Najmi
Kasubbag Sistem Informasi
44.

Hermani, S.Ag.
Kasubbag TU Komputer
45.

Drs. Suwan
Kasubbag TU Pusat Penelitian
46.

Drs. Najmi
Kasubbag TU PPM
47.

Drs. Djisman Aziz
Kabag TU Fak. Syariah
48.

Sirojuddin, S.Ag.
Kasubbag Akd. Dan Kmhs. Fak. Syariah
49.

Drs. Abd. Muluk
Kasubbag Umum Fak. Syariah
50.

Drs. M. Saripuddin
Kabag TU Fak. Taribiyah
51.

Drs. Alfani, SH
Kasubbag Akd. Dan Kmhs. Fak. Tarbiyah
52.

Dra.Fatimah Rahmiati
Kasubbag Umum Fak. Tarbiyah
53.

Drs. Ulil Amri
Kasubbag Kepegawaian dan Keuangan Fak. Tarbiyah
54.

Drs. Rasyidi AM
Kabag TU Fak. Ushuluddin
55.

Drs. Hasan HA
Kasubbag Akd. Dan Kmhs. F.U
56.

Hasna Dewi, S.Ag
KasubbagUmum F.U
57.

Drs. Abd. Malik
Kabag TU Fak. Adab
58.

Aminuddin, S.Ag.
Kasubbag Akd. Dan Kmhs. Fak. Adab
59.

Dra. Siti Asiah, M.Pd.I
Kasubbag Umum Fak. Adab
60.

Drs. Bukhari Katutu
Kepala Perpustakaan
61.

Drs. H. Masyhur Hasyim
Kasubbag TU Perpustakaan


SUASANA IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
(Sedutan Daripada Gambar Photo Lawatan Kerja Pihak KIAS ke Jambi)